Foto : Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais akhirnya bertemu Habib Rizieq Syihab di Mekah usai umrah (detik.com)
Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab ternyata sudah lama menyatakan tekadnya untuk menerapkan hukum Islam di Indonesia. Bahkan, dia secara khusus meminta pengikutnya untuk tidak memilih calon pemimpin nonmuslim di Pilkada dan Pilpres 2019 demi mewujudkan penerapan hukum Islam di tanah air.
"2019 ada Pilpres dan Pileg, jangan pilih siapapun yang tidak pro syariat Islam," ujar Riqieq dalam tausiahnya dikutip dari Twitter Muslim Bersatu, Minggu (2/6/2018).
Foto : Habib Rizieq duduk bersebelahan dengan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Menurut pria yang saat ini tengah berada di Arab Saudi tersebut, kaum Muslim harus memilih sesama Muslim yang soleh, taat dan bertaqwa. Jika itu dilakukan maka 2019 pemerintahan bisa direbut kaum Muslim secara konstitusional.
"Jika begitu, pada 2020, syariat Islam sudah jalan di Indonesia," ujarnya.
Dia memaparkan, jika mayoritas umat Islam duduk di DPR RI, maka hampir pasti hukum Islam bisa diterapkan. Pasalnya, saat penggodokan UU oleh DPR, jika terpaksa diharuskan voting maka umat Islam akan menang jika memiliki minimal dua per tiga kursi.
Foto : Pertemuan itu juga diikuti Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Waketum PAN Hanafi Rais, dan Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 (PA) 212 Slamet Ma'arif
"Kalau ada perumusan hukum mencuri potong tangan, didiskusikan deadlock, voting. Kalau kita pegang mayoritas, kita menang. Jadi siapa bilang hukum Islam enggak boleh berlaku di Indonesia. Bisa dan kita harus lakukan secara konstitusional," tandasnya.
Sumber : KRIS.COM