Rozel Billone dan penumpang tua yang ditolak naik angkot
Pria ini dihalangi saat ingin naik angkot, saat identitas asli terungkap, kisahnya jadi viral.
Banyak orang sering mengatakan, "Jangan menilai buku dari sampulnya".
Mereka menganggap bahwa tampilan luar seseorang belum tentu mencerminkan kepribadiannya sebenarnya.
Namun, sayangnya, sebagian orang lain masih sering melakukan hal sebaliknya.
Beberapa orang ini masih melihat orang dari luarnya saja.
Tak hanya itu, mereka juga memperlakukan orang lain berdasarkan penampilannya saja.
Tak jarang, orang-orang yang memiliki penampilan yang kurang sesuai sering diperlakukan berbeda atau bahkan didiskriminasi.
Hal tersebut juga dialami oleh seorang pria asal Filipina ini.
Kisahnya jadi viral usai dibagikan oleh akun Facebook Rozel Billones pada 15 Mei 2018.
Kejadian tersebut berawal saat Rozel berkendara naik kendaraan lokal bernama jeepney.
Foto : Rozel Billone (Facebook/Rozel Billone)
Saat itu ada seorang pria tua yang juga hendak naik transportasi umum tersebut.
Melalui foto yang dibagikan Rozel, pria tersebut berambut gondrong dan sudah memiliki banyak uban.
Bahkan jenggotnya yang panjang juga berwarna putih.
Tapi, saat pria itu ingin naik, ia malah ditolak oleh para sopir.
Mereka mengatakan semua kursi sudah penuh.
Padahal pada kenyataan masih banyak kursi kosong.
Rozel mengatakan bahwa pria tersebut ditolak naik karena penampilannya.
Akhirnya, Rozel pun berinisiatif menawarkan tempat duduk di sebelahnya.
"Di sini masih ada kursi," ucapnya.
Melalui foto yang dibagikan Rozel, pria tersebut berambut gondrong dan sudah memiliki banyak uban.
Bahkan jenggotnya yang panjang juga berwarna putih.
Tapi, saat pria itu ingin naik, ia malah ditolak oleh para sopir.
Mereka mengatakan semua kursi sudah penuh.
Padahal pada kenyataan masih banyak kursi kosong.
Rozel mengatakan bahwa pria tersebut ditolak naik karena penampilannya.
Akhirnya, Rozel pun berinisiatif menawarkan tempat duduk di sebelahnya.
"Di sini masih ada kursi," ucapnya.
Foto : Pria tua yang ingin naik jeepney (via Facebook/Rozel Billone)
Akhirnya, pria tersebut duduk di sebelah Rozel.
Dirinya mengaku kecewa bahwa tak ada orang yang mau menawarkan tempat duduk padanya.
Saat dalam perjalanan, seorang penumpang juga sempat menanyakan kenapa pria tersebut diizinkan duduk.
Pria tersebut akhirnya membayar sebelum turun di tempat tujuan.
Padahal sang sopir tak menyangak pria tesebut akan membayar, begitu juga anggapan para penumpang lain.
Mereka mengira pria tersebut tak punya uang.
Namun, akhirnya melalui unggahannya, Rozel mengungkap semuanya.
Ternyata, pria yang mereka sepelekan tersebut bernama Ruben Madridejos.
Dia adalah seorang profesor yang kerap disebut "Hokage Fisika di PUP".
Dirinya jadi bagian dari Jurusan Ilmu Fisika di Polytechnic University of the Philippines (PUP), Filipina.
Dalam potongan artikel mengenai profesor Madri, terungkap bahwa pada tahun 1973 dirinya lulus sarjana Fisika dari University of the Philippines Diliman, Quenzon City.
Bahkan, pria tersebut lulus dengan predikat cumlaude.
Dirinya mengaku kecewa bahwa tak ada orang yang mau menawarkan tempat duduk padanya.
Saat dalam perjalanan, seorang penumpang juga sempat menanyakan kenapa pria tersebut diizinkan duduk.
Pria tersebut akhirnya membayar sebelum turun di tempat tujuan.
Padahal sang sopir tak menyangak pria tesebut akan membayar, begitu juga anggapan para penumpang lain.
Mereka mengira pria tersebut tak punya uang.
Namun, akhirnya melalui unggahannya, Rozel mengungkap semuanya.
Ternyata, pria yang mereka sepelekan tersebut bernama Ruben Madridejos.
Dia adalah seorang profesor yang kerap disebut "Hokage Fisika di PUP".
Dirinya jadi bagian dari Jurusan Ilmu Fisika di Polytechnic University of the Philippines (PUP), Filipina.
Dalam potongan artikel mengenai profesor Madri, terungkap bahwa pada tahun 1973 dirinya lulus sarjana Fisika dari University of the Philippines Diliman, Quenzon City.
Bahkan, pria tersebut lulus dengan predikat cumlaude.
Foto : Profesor Ruben Madridejo (via Facebook/Rozel Billone )
Tak sampai di situ saja, pada tahun 1985, Madri merantau ke Berlin, Jerman untuk menyelesaikan studi master di jurusan Ilmu Geofisika.
Madri kuliah melalui jalur beasiswa.
Setelah 10 tahun belajar dan menyelesaikan pendidikan masternya, Madri kembali ke Filipina pada 1998.
Profesor tersebut mendaftar jadi pengajar di PUP.
Selain mengajar, ia juga bekerja di Biro Tambang.
Melalui unggahannya tersebut, Rozel ingin menjelaskan bahwa penampilan bukan segalanya.
"Jika saja dia bisa memakan kalian hidup-hidup, tapi dia tidak melakukannya. Hahahahaha!"
Tak hanya itu, di akhir unggahan, Rozel juga menyertakan sebuah kutipan.
"Orang bijak tidak selalu diam, tapi mereka tahu kapan harus diam."
Unggahannya ini jadi viral dan sudah dibagikan lebih dari 20 ribu kali.
Madri kuliah melalui jalur beasiswa.
Setelah 10 tahun belajar dan menyelesaikan pendidikan masternya, Madri kembali ke Filipina pada 1998.
Profesor tersebut mendaftar jadi pengajar di PUP.
Selain mengajar, ia juga bekerja di Biro Tambang.
Melalui unggahannya tersebut, Rozel ingin menjelaskan bahwa penampilan bukan segalanya.
"Jika saja dia bisa memakan kalian hidup-hidup, tapi dia tidak melakukannya. Hahahahaha!"
Tak hanya itu, di akhir unggahan, Rozel juga menyertakan sebuah kutipan.
"Orang bijak tidak selalu diam, tapi mereka tahu kapan harus diam."
Unggahannya ini jadi viral dan sudah dibagikan lebih dari 20 ribu kali.
Banyak netizen ikut memberi tanggapan atas kejadian tersebut.
Jonah Pring Felix: "Kamu seharusnya mengatakan, 'Sebenarnya dia bisa membayari semua penumpang yang naik'."
John Spencer Lopez: "Semoga Tuhan memberkati mereka semua. Banyak orang yang tak punya moral."
Anthony John Manatlao Adovas: "Sungai yang dalam itu tenang, tapi yang dangkal berombak."
Semoga pengalaman Rozel ini bisa mengingatkan banyak orang untuk tak menilai seseorang dari luarnya saja. (
Sumber : tribunstyle.com