Sebuah gerakan penggalangan dana oleh publik muncul di Malaysia. Rakyat di negara itu ramai-ramai patungan untuk membantu Perdana Menteri (PM) Mahathir Mohamad memangkas utang negara yang telah mencapai RM1 triliun atau sekitar Rp3.595 triliun.
Gerakan publik ini diprakarasi Nik Shazarina Bakti, seorang praktisi hukum di Sisters in Islam (SIS). Dia meluncurkan gerakan penggalangan dana dengan nama "Please Help Malaysia!" di situs GoGetFunding.
"Saya seorang Malaysia berusia 27 tahun, sangat mencintai dan bangga dengan negara saya. Saya lulusan LLM (Master of Laws) dari SOAS, University of London dan saat ini menjadi Petugas Hukum di Sisters in Islam (SIS). Saya percaya saya seorang aktivis untuk kepentingan umat manusia," tulis Shazarina di situs tersebut.
"Baru-baru ini, diumumkan bahwa Malaysia memiliki utang sebesar RM1 triliun (USD250 miliar). Itu banyak," lanjut dia.
"Saya menetapkan halaman penggalangan dana ini karena saya berharap dapat mengumpulkan orang-orang Malaysia di seluruh dunia untuk membantu berkontribusi dalam mengurangi utang Malaysia," sambung tulisan Shazarina yang dikutip dari situs GoGetFunding, Sabtu (26/5/2018).
Dalam seruannya itu, dia mengajak publik Malaysia mengulang gerakan serupa yang membuat negara itu merdeka.
"Orang Malaysia tercinta, apakah Anda ingat waktu ketika nenek moyang kita memberikan perhiasan, uang, dan barang berharga mereka hanya agar Tunku dan Pemerintah saat itu dapat mengumpulkan cukup dana untuk pergi ke London dan memproklamirkan kemerdekaan)?," tulis dia.
“Ayo lakukan lagi! Dan kali ini, kami melakukannya! Kami dapat memberi tahu anak-anak dan cucu kami tentang prakarsa ini bahwa kami semua ambil bagian untuk menyelamatkan Negaraku Malaysia," sambung tulisan aktivis tersebut.
Kampanye "Please Help Malaysia!" di GoGetFunding telah berhasil mengumpulkan dana hampir USD3.600 dari target USD100.000 dengan 92 pendukung.
Pada halaman tersebut, Shazarina mengatakan semua hasil penggalangan dana akan disalurkan ke pemerintah pada akhir kampanye.
"Banyak yang bertanya pada seberapa yakin dana akan diberikan kepada pemerintah, saya tahu saya adalah orang asing bagi kebanyakan orang, tetapi percayalah, saya tidak akan mengantongi sepeser pun dari dana itu," katanya, yang dikutip The Star.
Dia akan memperbarui ringkasan akun PayPal setiap hari dan mengunggah bukti dari dana yang disalurkan ke pemerintah di saat waktunya tiba.
Kampanye ini dijadwalkan akan berjalan hingga Selasa, 31 Juli 2018.
"Jika kita dapat bekerja bersama selama Pemilihan Umum ke-14 (ingat kami mempercayai siapa saja yang dapat membantu kami), saya yakin kami dapat bekerja sama untuk gerakan lainnya," imbuh dia.
Putri PM Mahathir yang juga aktivis sosial, Datin Paduka Marina Mahathir, mengaku bangga dengan apa yang dilakukan Shazarina. Melalui halaman Facebook-nya, Marina memuji gerakan patungan tersebut.
"Saya tahu banyak orang ingin membantu dengan utang besar kami. Ini menunjukkan betapa banyak orang Malaysia mencintai negaranya," tulis Marina.
"Tetapi anak muda ini telah berinisiatif mengambil langkah dengan penggalangan dana untuk membantu Malaysia. Saya kebetulan mengenalnya dan sangat bangga padanya. Jika Anda bisa membantu, lakukanlah," lanjut Marina.
Sejak menjabat lagi sebagai PM Malaysia, Mahathir risau dengan utang negara yang telah mencapai RM1 triliun. Dia pun melakukan gebrakan dengan memotong gaji para menteri hingga sepuluh persen. Pemangkasan gaji itu selain untuk ikut mengurangi utang negara juga untuk mengurangi belanja pemerintah.
Sumber : sindonews.com