Gigi berperan dalam penampilan seseorang.
Gigi yang rapih dan terawat dapat menambah atau mengurangi penampilan seseorang.
Jika rapih dan terawat, anak tampil lucu dan menggemaskan.
Demikian pula sebaliknya.
Nah, salah satu yang merusak keindahan gigi adalah gigi tonggos.
Penyebabnya sangat beragam, yang kadang tanpa disadari ternyata merupakan kebiasaan sejak kecil.
Kebiasaan ini dilakukan anak dan Anda biarkan karena tak tahu hal itu dapat merusak gigi.
Beberapa kebiasaan itu contohnya mengisap jari sejak kecil dan minum susu menggunakan dot yang terlalu lama.
Pemakaian dot menimbulkan efek menjulurkan lidah bagi si kecil yang bisa terbawa sampai dewasa.
Bila terjadi terus-menerus, lama-kelamaan bisa mendorong bagian gigi depan menjadi tonggos.
"Kebiasaan lainnya seperti menggigit pensil, kuku, sering napas melalui mulut, dan kebiasaan mangap atau membuka mulut. Bernapas menggunakan mulut sering dilakukan oleh anak yang sering sakit pilek,” ujar Dokter Gigi Spesialis Ortodonti Dwi Anie Lestari.
Mulut yang menganga menjadi kebiasaan anak yang disebabkan oleh hidung yang mampet karena pilek.
Ia jadi kesulitan bernapas dan menggunakan mulutnya untuk bernapas.
Bisa juga terjadi karena adanya gigi berlubang akibat kebiasaan makan manis dan tidak menggosok gigi dengan benar.
Gigi yang berlubang bisa membuat seseorang hanya mengunyah dengan gigi yang tidak berlubang.
Karena itu akibatnya susunan gigi bisa menjadi tidak simetris.
Selain itu, faktor keturunan juga dapat mempengaruhinya.
Anak yang memiliki rahang besar ataupun gigi besar karena adanya faktor keturunan dari orang tua.
Anak-anak sebaiknya sudah mengunjungi dokter gigi untuk dipantau pertumbuhan giginya.
Jika mulai terlihat ada masalah, maka kebiasaan buruk tersebut harus segera dihentikan.
Ketika dewasa, gigi tonggos bisa diatasi dengan menggunakan alat bantu kawat gigi.
Meski begitu, penggunaan kawat gigi relatif mahal dan perawatannya cukup rumit.
Sumber : tribunnews.com