Limbah sampah plastik saat ini menjadi satu masalah besar di dunia, selain pemanasan global. Penggunaan sampah plastik yang berlebihan dan kebiasaan membuatnya sembarangan memberikan dampak buruk bagi lingkungan. Air laut dan sungai banyak yang terkontaminasi.
Akibatnya, berbagai penyakit berbahayapun bermunculan. Untuk mengurangi sampah plastik, seorang pria asal India ini membuat sebuah penemuan. Dia berhasil mengolah sampah menjadi jalan raya.
Dilansir TribunTravel.com dari laman viralsection.com, Guru kimia Padma Shri, Rajagopalan Vasudevan dari Perguruan Tinggi Thiagarajar, Madurai, Tamil Nadu mulai berpikir untuk mengolah sampah menjadi sesuatu yang berguna.
Pria ini menggunakan 470 kg sampah plastik untuk membangun jalan raya sepanjang 1 km di Meghalaya.
Uniknya jalan raya yang terbuat dari sampah ini terbukti efisien dan tahan lama.
Rajagopalan Vasudevan telah membangun teknologi dimana menggunakan campuran sampah plastik yang diparut dan aspal panas. Kejutan yang lebih besar adalah bahwa teknologi ini dibangun olehnya bertahun-tahun sebelumnya dan mendapat paten pada 2006.
Teknologi ini pertama kali digunakan di Timur Laut India, wilayah di mana jalan rusak sering karena banjir dan tanah longsor. “Kami telah menggunakan 470 kg sampah plastik seperti kantong plastik polythene, gelas plastik, paket keripik dan kemasan busa untuk jalan. Limbah itu dikumpulkan dari markas distrik Nongstoin dan Shillong yang seharusnya berserakan di jalan-jalan kami. Ini adalah pekerjaan hemat biaya karena kami hanya menghabiskan sedikit dana untuk jalan sepanjang 1km. Jika semua jalan di Meghalaya dibangun menggunakan teknologi ini, kita dapat menyingkirkan ancaman plastik," katanya.
Berbicara tentang manfaat dari jalan yang terbuat dari sampah, dia menambahkan,
"Menurut laporan Forum Ekonomi Dunia, plastik dapat membuat jalan lebih tahan lama terhadap perubahan cuaca seperti banjir, panas yang ekstrim dan dingin. Juga memiliki kapasitas membawa air lebih sedikit dari jalan normal yang berarti tidak ada retakan, lubang atau kawah. Mereka tidak hanya lebih hijau tetapi juga lebih kuat dan bebas perawatan serta mampu bertahan tiga kali dibanding jalan konvensional. Ini juga mengurangi jumlah bitumen yang digunakan."
Selain India, dilaporkan, setidaknya jalanan di 11 negara telah dibangun dengan menggunakan teknologi ini. Sungguh inovasi yang luar biasa ya!
Sumber : tribunnews.com