Sebuah video yang beredar di media sosial Facebook saat terjadinya gempa berkekuatan 7 SR di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bali jadi viral di media sosial.
Dalam video tersebut, menampilkan live streaming saat umat muslim sedang melaksanakan shalat Isya di sebuah musala di Lombok.
Di video yang diposting akun Musala As-Syuhada, gempa terjadi sekitar pukul 18.46 WIB.
Saat rokaat kedua sedang berlangsung shalat yang dipimpin seorang imam, tiba-tiba bangunan bergetar hebat sehingga beberapa jamaah langsung berhamburan keluara musala untuk menyelamatkan diri.
Namun, tidak dengan sang Imam, meski gempa mengguncang bangunan musala, dia tetap meneruskan membaca ayat Al Quran hingga selesainya shalat Isya.
Untuk tetap bisa berdiri tegak, imam yang tidak diketahui namanya itu berpengangan ke dinding musala dengan tangan kirinya.
Melihat imam tetap teguh menyelesaikan shalatnya, beberapa makmum ada yang juga bertahan di dalam musala.
Goncangan gempa pun mereda, dan beberapa jamaah kembali melakukan salat.
Gempa susulan juga sempat terjadi namun intensitasnya tidak begitu besar.
Terlihat sang imam juga beberapa kali berpegangan ke tembok saat gempa terjadi.
Sampai salat berakhir, semua jamaah dan imam salat tampak tenang dan tidak terlihat adanya kepanikan.
"Innalillahi. Gempa yang luar biasa.Allahu Akbarr" tulis akun Musholla As-Syuhada di kolom komentar video.
Hingga saat ini, Video live saat salat tersebut telah ditonton sebanyak 111.176 kali dan dibagikan sebanyak 3.500 kali.
Untuk diketahui, pusat gempa terjadi pada kedalaman 15 km dengan pusat gempa di darat 18 km barat laut Lombok Timur NTB qtau 22 km timur laut Lombok Utara NTBterjadi pada Minggu (5/8/2018) pukul 18.46 WIB.
BMKG pun langsung mengeluarkan peringatan dini tsunami.
Pukul 20.00 WIB, BMKG menyatakan peringatan dini tsunami telah berakhir.
Dalam siaran pers yang diterima TribunnewsBogor.com dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Tsunami memang terjadi di pantai tetapi kecil hanya setinggi 9-13 cm.
Tsunami tidak menimbulkan korban jiwa dan kerusakan bangunan.
Tercatat Sudah ada 21 kali gempa susulan dengan intensitas lebih kecil.
Sumber : tribunnews.com