Seorang asisten perawat yang baru dipekerjakan di sekolah taman kanak-kanak, Natalia Dyachenko mengungkapkan sebuah 'skandal' di Rusia yang membuat orangtua ketakutan.
Dilaporkan sejumlah anak diletakkan di dua dipan yang berbeda dengan kaki terikat popok.
Tangan mereka juga diikat di belakang punggung dengan erat.
Dalam satu kasus, seorang anak laki-laki melilit lehernya 'sehingga dia bisa dengan mudah mati lemas', kata Natlia. Beberapa foto mengejutkan juga akhirnya terungkap dari mantan pekerja perawat di TK Polinka yang dikelola secara pribadi di Astrakhan menunjukkan bagaimana anak-anak yang berusia sekitar dua tahun terikat.
Sekarang ini, investigasi masih dilakukan setelah beberapa orang melaporkan kejadian tersebut. Natalia yang masih berusia 20 tahun, merekam sebuah video, yang memperlihatkan 3 anak terikat dan akan tetap seperti itu sampai pukul 15.30 waktu setempat.
"Anak laki-laki ini, berdiri di tempat tidur, diikat. Terdapat tali di lehernya, sehingga dia bisa dengan mudah tercekik. Para asisten taman kanak-kanak tidak peduli, mereka bersantai di suatu tempat. "Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan ini, kau perlu melihat ini untuk memahaminya," ujar Natalia dalam video tersebut.
Seorang Ibu bernama Olesya Urzhumova memasukkan putrinya ke taman kanak-kanak tetapi dengan cepat anaknya tidak ingin lagi bersekolah di situ. "Selama minggu pertama, saya mulai memperhatikan perubahan suasana hatinya segera setelah kami mendekati taman kanak-kanak dia merengek dan menangis," katanya.
Kemudian Olesya diberi tahu oleh seorang teman bahwa Natalia telah mengambil foto putrinya di ranjang sekolah. "Ada 12 hingga 15 anak di ruangan itu", katanya. "Mereka berbaring di dipan, masing-masing terdapat 2 anak. Kaki anak-anak diikat dengan popok sekali pakai. Ada simpul besar di kaki mereka dan tangan mereka melilit punggung," ungkap Olesya.
Namun saat skandal ini sampai didengar oleh pihak taman kanak-kanak tersebut, mereka membantahnya. Seorang pengacara dari sekolah tersebut mengatakan pada media bahwa mereka tidak mengikat anak-anak. Pihak sekolah menyebutkan bahwa Natalia sekarang sudah dipecat.
Mereka sedang mencoba untuk mengembalikan reputasi sekolah di mata orangtua lainnya.
"Sekarang bersama orang tua kami akan memutuskan apa yang harus dilakukan selanjutnya dan bagaimana mengembalikan reputasi kami," ucap pengacara, Komsomolskaya Pravda.
"Ini bukan 'serangan' pertama pada kami, tetapi yang paling keras. Saya yakin bahwa pihak yang berwenang akan memahami situasinya," lanjutnya.Sang pengacara menuduh Natalia sedang berusaha mendiskreditkan taman kanak-kanak tersebut. Tetapi penyelidikan masih tetap berlangsung sengan mengumpulkan beberapa bukti dari mantan pekerja di sekolah itu, hal ini diungkapkan oleh seorang pejabat dari kantor kejaksaan negara bagian Astrakhan, Yulia Svitina.
Seorang Ibu bernama Olesya Urzhumova memasukkan putrinya ke taman kanak-kanak tetapi dengan cepat anaknya tidak ingin lagi bersekolah di situ. "Selama minggu pertama, saya mulai memperhatikan perubahan suasana hatinya segera setelah kami mendekati taman kanak-kanak dia merengek dan menangis," katanya. Kemudian Olesya diberi tahu oleh seorang teman bahwa Natalia telah mengambil foto putrinya di ranjang sekolah. "Ada 12 hingga 15 anak di ruangan itu", katanya.
"Mereka berbaring di dipan, masing-masing terdapat 2 anak. Kaki anak-anak diikat dengan popok sekali pakai. Ada simpul besar di kaki mereka dan tangan mereka melilit punggung," ungkap Olesya. Namun saat skandal ini sampai didengar oleh pihak taman kanak-kanak tersebut, mereka membantahnya.
Seorang pengacara dari sekolah tersebut mengatakan pada media bahwa mereka tidak mengikat anak-anak. Pihak sekolah menyebutkan bahwa Natalia sekarang sudah dipecat.
Mereka sedang mencoba untuk mengembalikan reputasi sekolah di mata orangtua lainnya.
"Sekarang bersama orang tua kami akan memutuskan apa yang harus dilakukan selanjutnya dan bagaimana mengembalikan reputasi kami," ucap pengacara,
Komsomolskaya Pravda .
"Ini bukan 'serangan' pertama pada kami, tetapi yang paling keras. Saya yakin bahwa pihak yang berwenang akan memahami situasinya," lanjutnya.
Sang pengacara menuduh Natalia sedang berusaha mendiskreditkan taman kanak-kanak tersebut. Tetapi penyelidikan masih tetap berlangsung sengan mengumpulkan beberapa bukti dari mantan pekerja di sekolah itu, hal ini diungkapkan oleh seorang pejabat dari kantor kejaksaan negara bagian Astrakhan, Yulia Svitina.
Sumber : grid.id